Palestina

Maroko.. Pertemuan darurat Uni Parlemen Arab untuk membahas pelanggaran Israel di Yerusalem

Rabat (INA) – Kota Rabat Maroko besok, Kamis, akan menjadi tuan rumah pertemuan darurat Uni Parlemen Arab, untuk membahas pelanggaran Israel di kota pendudukan Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa, dengan partisipasi Pembicara dari Parlemen Arab, Dr. Mishaal Al-Salami, sebagai ketua delegasi parlemen. Sebuah pernyataan oleh Parlemen Arab menyatakan bahwa Dr. Mishaal Al-Salami akan menjelaskan, dalam pidatonya kepada para ketua parlemen dan dewan Arab, Parlemen Arab menindaklanjuti dampak serius dari serangan Israel terhadap Masjid Al-Aqsa yang diberkahi. Selain mengirimkan telegram mendesak kepada kepala parlemen daerah, Parlemen Eropa, Parlemen Pan-Afrika, Parlemen negara-negara Amerika Latin, Majelis Parlemen Asia, Majelis Parlemen Mediterania, dan Persatuan Mediterania, serta meminta Parlemen Arab untuk parlemen dan asosiasi ini untuk memikul tanggung jawab hukum, moral dan kemanusiaan mereka, Dan bekerja untuk mengambil tindakan segera terhadap apa yang dilakukan negara pendudukan, Israel, dan bekerja segera dengan menekannya untuk membuka Al yang diberkati. -Masjid Aqsha segera berada di depan jamaah tanpa halangan apapun, dan untuk mencegahnya terus melakukan lebih banyak kejahatan terhadap rakyat Palestina dan kesuciannya. Al-Salami juga meninjau kontaknya dengan Sekretaris Jenderal Liga Negara Arab, Presiden Uni Antar-Parlemen Arab, dan Presiden Dewan Nasional Palestina, untuk mempertimbangkan langkah-langkah apa yang dapat diambil untuk mencegah serangan Israel yang terang-terangan. serangan, dan dampak serius mereka pada status kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa yang diberkahi. Presiden Parlemen Arab menegaskan bahwa masalah Palestina akan tetap menjadi penyebab utama dan penting bagi orang Arab, karena menyentuh hati dan nurani setiap orang bebas di dunia ini, menunjukkan bahwa negara pendudukan Israel adalah satu-satunya negara di dunia. dunia yang masih mempraktekkan pendudukan rasis yang menjijikkan, dan bahwa mendukung ketabahan rakyat kami di Yerusalem adalah kewajiban agama, kebangsaan, moral dan kemanusiaan, yang membutuhkan penutupan barisan, memobilisasi tekad, menyatukan upaya Arab, dan mengatasi perbedaan untuk mengatasi tantangan ini, terutama di kalangan rakyat dan faksi rakyat Palestina. (Akhir) Ayman Muhammad/ h hal

Berita Terkait

Pergi ke tombol atas