
ISTANBUL (UNA/WAFA) – Perwakilan Tetap Negara Palestina untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, Riyad Mansour, menyerukan kepada negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk menyatukan upaya guna mengakhiri pendudukan ilegal Israel dan menghentikan agresi yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza.
Dalam pidatonya pada sesi pembukaan sidang ke-51 Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), yang diselenggarakan di Istanbul pada hari Sabtu, Mansour menekankan bahwa rakyat Palestina tengah menghadapi krisis eksistensial yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengingat agresi Israel yang terus berlanjut, pengepungan, kelaparan, pembunuhan, dan pemindahan paksa. Ia menekankan bahwa kejahatan ini harus dihadapi dengan posisi yang bersatu dari OKI.
Beliau mengatakan, "Kita tidak dapat melewati tahun ini tanpa melakukan segala upaya yang mungkin untuk menghentikan perang brutal ini dan mengakhiri ketidakadilan historis yang ditimpakan kepada rakyat kita," seraya menekankan bahwa gencatan senjata segera dan diakhirinya blokade kriminal terhadap Gaza merupakan kebutuhan kemanusiaan yang mendesak.
Ia menjelaskan bahwa pendudukan Israel telah membunuh dan melukai puluhan ribu anak-anak, wanita, dan pria di Gaza, dan menghancurkan infrastruktur, termasuk rumah sakit, sekolah, kamp, dan tempat ibadah, sehingga membuat Jalur Gaza tidak dapat dihuni.
Mansour menekankan bahwa prioritas haruslah melindungi kehidupan warga sipil, menghentikan semua upaya pemindahan paksa, memastikan akses tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan, dan segera melaksanakan resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum yang relevan.
Ia menambahkan: "Masyarakat internasional harus melakukan lebih dari sekadar mengutuk; mereka harus mengakhiri pendudukan ilegal dan sistem kolonialisme pemukim."
Ia menekankan bahwa tahun 2025 harus menjadi tahun untuk mengakhiri pendudukan Israel dan mewujudkan keadilan bagi rakyat kami, seraya menyerukan diselenggarakannya konferensi internasional yang diserukan oleh Arab Saudi dan Prancis, serta pelaksanaan solusi dua negara yang didasarkan pada diakhirinya pendudukan Israel atas wilayah Palestina, termasuk Yerusalem Timur.
Ia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kerajaan Arab Saudi dan Prancis atas upaya mereka menyelenggarakan konferensi internasional untuk melaksanakan solusi dua negara. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya, atas nama rakyat dan pemimpin Palestina, kepada pemerintah, rakyat, dan presiden Turki atas dukungan dan pembelaan mereka terhadap Palestina dan hak-haknya.
Ia menekankan perlunya Organisasi Kerja Sama Islam untuk tetap berada di garis depan dalam membela hukum internasional dan hak-hak rakyat, serta meminta pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya. Ia menegaskan bahwa posisi organisasi tersebut terhadap Palestina akan tetap teguh dan berdasarkan keadilan dan hukum internasional.
Mansour menekankan bahwa tahun baru di Palestina yang diduduki diawali dengan lebih banyak pengepungan, serangan, dan hukuman kolektif di tangan pasukan pendudukan, seraya mencatat bahwa pelanggaran ini merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan semua nilai kemanusiaan.
Ia menyimpulkan dengan menekankan bahwa solidaritas dan dukungan yang diberikan oleh negara-negara OKI kepada Palestina bersifat historis, tetapi saat ini hal tersebut lebih penting dan mendesak dari sebelumnya.
(sudah selesai)