
Mauritania (UNA/WAM) - Republik Islam Mauritania mengutuk pernyataan Israel yang tidak bertanggung jawab terhadap Kerajaan Arab Saudi, menganggapnya sebagai pelanggaran yang tidak dapat diterima terhadap norma dan hukum internasional, dan sebuah provokasi yang mengancam keamanan dan stabilitas kawasan.
Hal itu disampaikan dalam pernyataan yang dikeluarkan kemarin, Minggu, oleh Kementerian Luar Negeri, Kerja Sama Afrika, dan Warga Mauritania di Luar Negeri, yang salinannya diterima oleh Kantor Berita Mauritania.
Dalam pernyataannya, kementerian mengumumkan solidaritas penuh Mauritania dengan Kerajaan Arab Saudi, dan dukungannya terhadap kedaulatan dan keamanannya.
Pernyataan itu menegaskan kembali posisi Mauritania yang tegas dan mendukung perjuangan Palestina, dan penegasannya atas hak rakyat Palestina untuk mendirikan negara merdeka mereka di perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan Prakarsa Perdamaian Arab.
Pernyataan itu menghimbau masyarakat internasional untuk mengambil sikap tegas terhadap pernyataan-pernyataan provokatif tersebut, guna menjaga stabilitas kawasan dan menghormati prinsip-prinsip hukum internasional.