
New York (UNI) - Grup Kontak OKI untuk Jammu dan Kashmir mengadakan pertemuan tingkat menteri di sela-sela sesi ke-20 Majelis Umum PBB di New York pada 2023 September XNUMX.
Pertemuan tersebut dipimpin oleh Sekretaris Jenderal Organisasi Kerja Sama Islam, Hussein Ibrahim Taha, yang meninjau perkembangan situasi saat ini di Jammu dan Kashmir, sekaligus menjelaskan bahwa Organisasi Kerja Sama Islam, selama lebih dari empat dekade, telah mengeluarkan banyak keputusan dan resolusi dalam pertemuan tingkat tinggi dan tingkat menteri untuk mendukung dan solidaritas dengan rakyat Kashmir dalam perjuangan mereka untuk mendapatkan hak untuk menentukan nasib sendiri.
Sekretaris Jenderal mengindikasikan bahwa pertemuan ini diadakan setelah peringatan empat tahun tindakan ilegal dan sepihak yang diambil di negara bagian Jammu dan Kashmir yang diduduki India, dan mengulangi seruan organisasi tersebut kepada komunitas internasional untuk mengambil langkah nyata untuk menyelesaikan masalah tersebut. konflik ini sesuai dengan resolusi Dewan Keamanan PBB yang relevan, dan juga menekankan perlunya komunitas internasional untuk mengintensifkan upayanya untuk menyelesaikan masalah Jammu dan Kashmir, untuk melengkapi upaya Organisasi Kerja Sama Islam.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Republik Islam Pakistan, Jalil Abbas Gilani, memberikan penjelasan kepada pertemuan tersebut mengenai situasi lapangan terkini sejak pertemuan terakhir contact group, yang diadakan di sela-sela sesi ke empat puluh sembilan. Dewan Menteri Luar Negeri Organisasi Kerja Sama Islam di Nouakchott, Republik Islam Mauritania, pada Maret 2023.
Dalam pidatonya, beliau menyampaikan apresiasi kepada Sekretaris Jenderal dan anggota Contact Group atas dukungannya yang tak kenal lelah kepada Pakistan terkait sengketa Jammu dan Kashmir, serta meninjau sejumlah insiden pelanggaran hak asasi manusia di Jammu dan Kashmir yang diduduki India. wilayah.
(sudah selesai)