New York (UNA/WAFA) – Komisaris Jenderal Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Philippe Lazzarini, mengatakan pada hari Kamis bahwa “mekanisme bantuan AS di Jalur Gaza tidak akan mengatasi kelaparan yang semakin parah, dan Hunger Games yang mengerikan tidak boleh menjadi kenyataan baru.”
Dalam sebuah posting di platform X, Lazzarini menilai mekanisme penyaluran bantuan ini di Gaza, di luar pengawasan PBB, "sangat memalukan, merendahkan martabat, dan membahayakan nyawa," seraya menekankan bahwa "PBB memiliki pengetahuan, pengalaman, dan kepercayaan masyarakat untuk menyediakan bantuan yang bermartabat dan aman."
Komisaris Jenderal UNRWA mendesak agar pekerja kemanusiaan diizinkan untuk melaksanakan pekerjaan mereka di Jalur Gaza.
Jalur Gaza telah menderita krisis kemanusiaan yang dahsyat sejak pendudukan menutup semua penyeberangan pada tanggal 2 Maret, mencegah masuknya makanan, obat-obatan, bantuan, dan bahan bakar.
Perang pemusnahan yang sedang berlangsung, yang dimulai pada 7 Oktober 2023, telah menewaskan dan melukai sekitar 182 orang, sebagian besar adalah anak-anak dan wanita, di samping ratusan ribu orang mengungsi dan kelaparan yang telah merenggut banyak nyawa, termasuk anak-anak, serta kerusakan infrastruktur yang meluas yang memengaruhi lebih dari 75% Jalur Gaza.
(sudah selesai)
