
New York (UNA/WAFA) – Louise Waterridge, juru bicara Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), mengatakan bahwa kelaparan di Gaza hanyalah sebagian dari kengerian yang dialami warga di sana.
Selama partisipasinya secara daring dalam konferensi pers mingguan Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa di Jenewa, Waterridge menyatakan bahwa ada cukup makanan di gudang UNRWA di ibu kota Yordania, Amman, untuk memberi makan 200 orang selama sebulan.
Ia mencatat bahwa pasokan medis dan materi pendidikan juga tersedia, tetapi hambatan Israel menghambat pengiriman bantuan ke Jalur Gaza.
Ia menambahkan: "Bantuan tersebut hanya berjarak tiga jam dari Jalur Gaza, namun kami masih melihat gambar anak-anak yang kekurangan gizi dan mendengar cerita tentang kondisi kehidupan yang buruk. Bantuan ini seharusnya sudah sampai di Gaza sekarang. Tidak ada waktu yang terbuang."
Waterridge mengatakan bahwa setelah 11 minggu otoritas pendudukan Israel memperketat blokade mereka di Jalur Gaza, mereka hanya mengizinkan lima truk masuk.
Penguasa pendudukan melanjutkan kebijakan kelaparan sistematis yang menyasar sekitar 2.4 juta orang di Gaza, menutup penyeberangan untuk pasokan bantuan yang menumpuk di perbatasan sejak 2 Maret. Hal ini telah menjerumuskan wilayah tersebut ke dalam bencana kelaparan dan merenggut banyak nyawa.
(sudah selesai)