
New York (UNA/WAFA) – Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan bahwa Israel telah mencegah masuknya semua jenis bantuan ke Jalur Gaza selama 50 hari, dan dampaknya terhadap warga Jalur Gaza “sangat serius.”
Hal itu disampaikan juru bicara PBB Stéphane Dujarric saat konferensi pers di markas besar PBB di New York.
Dujarric menjelaskan bahwa Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengonfirmasi bahwa tidak ada makanan, bahan bakar, obat-obatan, atau pasokan penting lainnya yang memasuki Gaza selama 50 hari.
Ia menambahkan bahwa stok makanan telah menurun "secara berbahaya" selama periode ini, dan obat-obatan, pasokan medis, dan vaksin semakin menipis.
Ia menunjukkan bahwa anak-anak dan orang dewasa menderita kelaparan, dan bahwa sistem kesehatan di Jalur Gaza berada di ambang kehancuran.
Ia melanjutkan: "Ratusan ribu orang telah mengungsi, dan serangan Israel terhadap pekerja kemanusiaan dan kesehatan telah meningkat sekali lagi."
(sudah selesai)