
New York (UNA/WAFA) - Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pada hari Senin bahwa sebagian besar penduduk Gaza adalah anak-anak sipil, wanita dan pria, dan menderita penderitaan yang tak terlukiskan.
UNRWA menegaskan melalui akun X-nya bahwa "tidak ada yang dapat membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina," dan menyerukan "gencatan senjata sekarang."
Ia mencatat bahwa situasi kemanusiaan semakin memburuk akibat pengeboman dan blokade yang sedang berlangsung, yang melarang masuknya bantuan kemanusiaan dan pasokan komersial.
UNRWA saat ini mengoperasikan 115 tempat penampungan di Jalur Gaza, menampung lebih dari 90 orang terlantar.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan hampir 420 orang telah mengungsi lagi sejak pemerintah pendudukan Israel melanjutkan agresinya di Jalur Gaza pada 18 Maret.
(sudah selesai)